#29

Semua tentangmu membuatku jatuh hati.
Bicara tentangmu membuatku berhenti bernafas.

Rindu.

#28

Hanya ada Aku dan dirimu,
walaupun di tempat yang berbeda.

Hanya ada hampa yang terisi angan untuk bersama.

#27

Suara rintik hujan mengalun merdu.

Kala itu ketika Aku menyibak helai rambutmu,
hanya ada hati yang berbicara.

#26

Hening.
Malam terakhir Aku mengantarmu pulang.

Genggaman erat tangan kita berbicara banyak hal.

Mekar

Aku berhenti.

Berhenti berharap.
Berhenti mencari.
Berhenti mempertanyakan.

Aku menikmati semuanya.

Menikmati banyak hal.
Menikmati kebersamaan.
Menikmati darah dagingku.

Tumbuh.
Menggapai langit.

Ghetto Warsawa

Aku percaya kepada matahari sekalipun ia tak bersinar

Aku percaya kepada cinta walau aku tak merasakannya

Aku percaya kepada Tuhan sekalipun Ia diam

Apa yang Harus Dibela?

Milik siapa negeri ini?

Siapa yang menentukan nasib negeri ini?

Saya? Kita?

Saya tidak tahu, apa yang harus dibela?

Apa itu nasionalisme?

Apa itu undang-undang?

Apa itu agama?

Semua untuk kebaikan?

Yang saya tahu, semua saling membunuh

Yang saya tahu, semua saling memaki

Saya tidak tahu pasti seperti apa kehidupan di negeri lain

Yang saya tahu, negeri ini sudah luluh lantak

Inikah warisan untuk generasi masa depan?

Dosa Siapa?

Melangkah penuh dusta

Menatap seakan dosa

Kamu tidak melihatku berdoa

Tidak berarti Aku tidak ingat Tuhan dan kebaikan

Kamu terlihat penuh doa dan beragama

Tidak berarti dirimu lebih baik dariku

Tirani

Wahai kalian yang merasa terjajah tirani

Tidakkah kalian berkaca?

Introspeksi diri?

Kalian berteriak

Kalian melawan

Tidakkah kalian sadar?

Lihat sekeliling kalian

Teriakan kalian

Perlawanan kalian

Tidak ada bedanya dengan tirani itu sendiri

Menguap Sudah

Menganga, lubang di langit

Jiwaku menguap dan menghilang

Ragaku terlunta

Gerombolan belatung memangsa

Melahap habis dagingku

Yang tersisa hanya cerita

Turun temurun tanpa cela

Tidak ada salah dan benar

Semua diatur oleh dogma

Dogma abadi dan suci

Mengalahkan kuasa Tuhan